Wow Skuter Listrik Part 2

Ukuran bannya juga mungil, hanya 4.00 ring 6 inci depan-belakang, beban maksimal yang bisa diangkut Ford Ojo mencapai 150 kg. Untuk mesin, Ford Ojo menggunakan mesin listrik dengan nama HyperGear. Yang di disain di Amerika. Mesin ini mempunyai daya maksimum 500 watt, mesin ini menggunakan baterai Li-Ion yang bisa dilepas, dengan waktu charging sampai baterai penuh mencapai 6 jam. Memang sih jarak tempuhnya tidak jauh, hanya 40 km dengan kecepatan maksimum cukup 32 km/jam. Skuter listrik Ojo ini jelas diperuntukkan untuk berkeliling kota dan menikmati pemandangan sekitar. Yang pasti diminati kekita kita sedang berlibur dan ingin melihat lihat pemandangan kota tujuan kita berlibur tersebut. Sebagai ganti jarak tempuh yang minimal, maka Ford Oj ini mempunyai fitur – fitur menarik yang akan diperlukan pada zaman modern seperti sekarang ini. Seperti panel instrumen besar dan touch screen, yang menampilkan informasi kecepatan, tripmeter, dan informasi baterai. Lalu ada fitur riding mode, yaitu Sport untuk kecepatan maksimum, Touring untuk kecepatan santai, dan Eco untuk kecepatan paling efisien konsumsi listriknya.

Dan semua hal tersebut dapat dikoneksikan ke smartphone anda, dan dari semua fitur tersebut, yang paling menarik menurut saya adalah adanya Bluetooth dan speaker waterproof pada skuter listrik Ojo ini. Anda dapat menikmati jalan jalan sore anda diiringi musik favorit anda. Pasti rasanya menyenangkan bisa mengendarai sepeda motor dan mendengarkan musik pada saat yang sama. Saat ini penyebaran Ford Ojo memang belum merasuk ke seluruh daerah di Indonesia. Karena yang diutamakan memang daerah – daerah yang memiliki potensi wisata yang besar seperti Jakarta dan Bali. Nah tidak hanya dari Ford loh skuter listrik lain juga tak kalah menariknya. Contohnya ada skuter listrik dari perusahaan desain asal Spanyol, Bel & Bel, yang biasanya membuat berbagai furnitur dan elemen interior dari motor Vespa. Pabrikan dari Barcelona ini memperkenalkan Z-Scooter, yaitu skuter keseimbangan diri pertama yang dirancang oleh insinyur aeronautika (teknik penerbangan) Italia, Corradino D’Ascanio. Z-Scooter terinspirasi dari motor Vespa-nya yang ikonik. Terdiri dari bahan berkualitas tinggi dan struktur yang solid.

Z-Scooter dilengkapi dengan baterai lithium super TESLA Model S, dan dilengkapi dengan sistem lampu yang bisa diaktifkan dengan sentuhan. Hal yang menarik adalah bahwa Z-Scooter dapat bertindak secara intuitif mengikuti gerakan tubuh Anda. Karena itu, kendaraan keseimbangan diri ini mampu melewati trotoar perkotaan, jalan, rumput, dan permukaan yang tidak rata, dengan bantuan ban teknologi reduksi getaran keluaran Michelin. Fitur tersebut tentu saja sangat menarik dan juga tidak murah. Skuter listrik ini dibandrol dengan harga sekitar 6.988USD atau sekira Rp100 jutaan. Woow tentu harus berfikir berkali kali untuk membelinya, walaupun fiturnya lumayan menarik. Nah sampai disini, bagaimana? Apakah anda sudah tertarik membeli skuter listrik? Dibalik desain nya yang menarik, serta fitur fitur yang canggih, menurut saya trend kendaraan listrik adalah upaya beberaspa perusahaan untuk mendukung usaha pencegahan global warming, yang mana kita tau adalah isu yang urgent bagi kita, kelangkaan bahan bakar minyak pun menjadi perhitungan bagi kita, mungkinkah ini saatnya untuk kita ikut mencegah global warming, dan perubahan iklim dengan usaha minimal sekalipun.

electric scooter
electric scooter

 

Woow Skuter Listrik!!!

Hai para pembaca, selamat datang kembali di blog saya, nah hari ini saya akan berbagi info tentang skuter listrik. Sudah pernah lihat? Atau mungkin anda sudah punya satu dirumah?. Perlu diketahui bahwa kendaraan listrik sebenarnya sudah lama ditemukan loh, tapi memang agak jarang digunakan di Indonesia. Banyak yang mengira jika kendaraan  listrik itu adalah teknologi baru, namun ternyata kendaraan listrik sudah ada sejak tahun 1880. Puncak penjualan kendaraan listrik pada saat itu adalah pada tahun 1910. Bahkan di AS kala itu 38% kendaraan yang digunakan di sana adalah kendaraan bertenaga listrik. Namun seiring waktu, karena harga kendaraan berbahan bakar bensin semakin terjangkau dan mampu berjalan jarak jauh, akhirnya penggunaan mobil listrik berkurang dan semakin tergerus hingga sekarang. Memang kebanyakan kendaraan listrik yang diminati adalah kendaraan berjenis mobil. Namun sekarang ini lumayan marak juga sepeda motor listrik yang sudah digunakan.

sejarah kendaraan listrik
sejarah kendaraan listrik

Nah anda tentu sudah mengetahui bahwa semua kendaraan listrik, khususnya sepeda motor listrik adalah kendaraan sepeda motor tanpa bahan bakar minyak yang digerakkan oleh dinamo dan akumulator. Seiring dengan mencuatnya masalah pemanasan global dan kelangkaan BBM maka kini produsen kendaraan kian berlomba-lomba menciptakan kendaraan listrik, khususnya sepeda motor listrik di Indonesia sendiri, kendaraan ini tidak memerlukan STNK. Disamping itu, Dinas Perhubungan menambahkan pernyataan juga tidak diperlukannya BPKB. Sepeda motor listrik memiliki sumber tenaga dari sebuah akumulator, namun kini banyak dilakukan inovasi dan terobosan baru dalam menciptakan jenis baterai sebagai sumber energi yang dapat menunjang jarak tempuh kendaraan ini. Masalah klasik yang ditemui para pengguna kendaraan listrik ini memang jarak tempuh yang terbatas. Karena memang kendaraan jenis ini harus di charge dan memiliki kapasitas tempuh yang terbatas. Waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh akumulator adalah 8 jam dan akumulator dapat diisi kapan saja tanpa menunggu habis.

motor listrik di China
motor listrik di China

Namun permasalahan jarak tempuh tersebut sekarang ini masih dikembangkan banyak perusahaan kendaraan listrik demi performa yang maksimal. Dan yang akan saya bahas dalam artikel kali ini adalah skuter listrik. Anda tentu tau bahwa banyak sekali jenis sepeda motor. Nah skuter pasti identik dengan bentuknya yang khas dan unik, sekarang pun sudah banyak dibuat skuter listrik loh… memang banyak skuter listrik yang dibuat, tetapi salah satu skuter listrik yang menarik perhatian saya adalah skuter listrik yang dikeluarkan Ford, yaitu skuter listrik Ojo. Skutik atau skuter listrik ysang bernama Ford Ojo ini, tentu saja ditenagai motor listrik dan ukurannya sangat ringkas, malah lebih cocok disebut miniped. Skuter listrik ini dibanderol mulai dari harga Rp. 30.258.000. saya tertarik ketika melihat desain nya yang unik dan tergolong mungil. Namun jangan salah, walaupun berbobot hanya 29,5 kg, tetapi rangka skuter listrik ini terbuat dari bahan dari aluminium.

Ford Ojo
Ford Ojo

Macam Macam Jaringan

Jaringan listrik adalah sambungan dari bermacam-macam elemen listrik pasif seperti resistor, kapasitor, induktor, transformator, sumber tegangan, sumber arus, dan saklar. Istilah sirkuit listrik sedikit dibedakan dari jaringan listrik, di mana jaringan listrik membahas penggunaan sirkuit listrik dalam konteks yang lebih luas seperti dalam jaringan distribusi pembangkit listrik dari generator pembangkit sampai pada pelanggan listrik di masing-masing rumah. Sebetulnya kedua macam rangkaian ini menggunakan prinsip dasar yang sama, hanya dalam jaringan listrik dibahas mengenai jalur transmisi yaitu mengenai sifat kabel pada frekuensi tinggi. Sirkuit listrik ini sering dibahas dan dianalisis dalam tiga macam respons (tanggap waktu): respons-nya terhadap arus atau tegangan DC (Direct Current, atau arus baterai misalnya), respons-nya terhadap arus atau tegangan AC (Alternating Current, seperti arus PLN misalnya), dan respons-nya terhadap waktu transien. Listrik arus DC sering dikenal juga sebagai listrik arus searah, dan listrik arus AC diartikan juga sebagai listrik arus bolak-balik. Aliran listrik dapat dihubungkan melalui beberapa macam macam jaringan atau bentuk rangkaian, karena bentuk rangkaian sangat berpengaruh terhadap kuatnya arus listrik.

Berikut ini adalah macam – macam jaringan listrik tersebut :

Rangkaian Seri

Adalah suatu rangkaian listrik di mana input suatu komponen berasal dari output komponen lainnya. Kelebihan menggunakan rangkaian seri salah satunya adalah menghemat biaya, karena hanya menggunakan sedikit kabel penghubung. Sedangkan kekuarangan atau kelemahan dari rangkaian seri adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Rangkaian Paralel

Adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Kelebihan dari susunan paralel adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan salah satu kelemahan menggunakan rangkaian paralel adalah biaya yang dibutuhkan lebih mahal karena membutuhkan kabel penghubung yang lebih banyak.

 

Rangkaian Campuran

Rangkaian listrik campuran (seri-paralel) merupakan rangkaian listrik gabungan dari rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel.

Sedangkan berdasarkan konfigrasi jaringan – jaringan listrik, maka sistem jaringan distribusi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu sistem jaringan distribusi radial, loop dan spindel.

Sistem Jaringan Distribusi Radial

Bentuk jaringan ini merupakan bentuk yang paling sederhana, banyak digunakan dan murah. Dinamakan radial karena saluran ini ditarik secara radial dari suatu titik yang merupakan sumber dari jaringan itu dan dicabang-cabangkan ke titik-titik beban yang dilayani. Catu daya berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan-pencabangan tersebut, maka arus beban yang mengalir disepanjang saluran menjadi tidak sama sehingga luas penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak sama karena arus yang paling besar mengalir pada jaringan yang paling dekat dengan gardu induk. Sehingga saluran yang paling dekat dengan gardu induk ini ukuran penampangnya relatif besar dan saluran cabang-cabangnya makin keunjung dengan arus beban yang lebih kecil mempunyai ukuran konduktornya lebih kecil pula.

Sistem Jaringan Distribusi Loop

Jaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut juga bentuk jaringan ring. Susunan rangkaian saluran membentuk ring, yang memungkinkan titik beban terlayani dari dua arah saluran, sehingga kontinuitas pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi lebih baik, karena drop tegangan dan rugi daya pada saluran menjadi lebih kecil.

Sistem Jaringan Distribusi Spindel

Jaringan distribusi spindel merupakan saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM) yang penerapannya sangat cocok di kota-kota besar. Sistem jaringan distribusi speindel sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti peningkatan keandalan atau kontinuitas pelayanan sistem, dan Menurunkan atau menekan rugi-rugi akibat gangguan. Di Indonesia, penyedia listrik dikelola pengusaha ketenaga listrikan (PT.PLN) dan pelaksana Instalasinya dikerjalakn oleh kelompok Instalatir. Energi listrik dari mulai pembangkit sampai kepada pemakai atau konsumen lsitrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang bisa disebut Instalasi penyedia listrik. Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai pada beban disebut Instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Di pusat pembangkit tenaga listrik, Listrik dihasilkan oleh sebuah alat yang dinamakan Generator. Generator digerakan oleh turbin dari bentuk energi lain yang nantinya dikompersikan sebagai energi untuk memutarkan generator secara stabil. Energi tersebut bisa berupa Air di Pembangkit listrik tenaga Air (PLTA), Gas di PLTG, uap di PLTU, Diesel di PLTD, Panas bumi di PLTP, dan Nuklir di PLTN. Setelah listrik dibangkitkan menggunakan Generator, energi listrik didistribusikan pada konsumen-konsumen pemakai listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen. Dengan demikian, dapat dikategorikan fungsi distribusi tenaga listrik sebagai berikut :

1) Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat

2) Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat beban dilayani langsung melalui jaringan distribusi.

 

Instalasi Listrik fasa

Pernahkah anda mendengar tentang instalasi listrik fasa? Phase? Atau fase?. Istilah phase, fasa, atau fase itu sendiri yang seutuhnya adalah arus listrik “positif” saja. Tidak ada embel-embel arus netral maupun arde. Kata phase itu sebenarnya sama dengan arus listrik positif. Banyak orang mengartikannya fasa sebagai sebuah bentuk instalasi dari aliran listrik yang terpasang seutuhnya, bukan hanya arus listrik “positif” saja. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa kata fase, fasa, atau phase sebagai sebuah aliran listrik yang terdiri dari arus positif, netral dan arde. Kerancuan istilah tersebut bertambah luas karena tidak ada pemahaman sejauh mana pemakaian istilah phase itu berlaku. Apakah hanya sebatas instalasi listrik yang dikerjakan oleh PLN dari kabel tiang listrik ke meteran di rumah? Atau, berlaku juga pada instalasi jaringan kabel di dalam rumah. Sebenarnya ruang lingkup pengertian pemakaian istilah fasa pada sebuah instalasi listrik dengan menggunakan sebutan phase-input dan phase-output.

Pengertian instalasi listrik fasa, pada dasarnya dapat di cek dari pihak PLN sendiri, karena PLN menyediakan jasa pemasangan instalasi listrik mulai dari 1 hingga 3 phase. Semakin banyak jumlah phase yang dipasang pada sebuah instalasi listrik, semakin besar daya yang di distribusikan. Dalam penerapan-nya, instalasi listrik yang dipasang untuk kebutuhan bangunan rumah tinggal memiliki jumlah phase sebanyak satu (satu phase). Sedangkan, untuk kebutuhan bangunan industri memiliki jumlah phase sebanyak tiga (tiga phase). Untuk kebutuhan rumah tinggal, besaran daya listrik (Watt) tertinggi 1 (satu) phase yang sering saya temukan adalah 6600 Watt. Mungkin ada yang melebihi dari angka tersebut, saya kurang mengetahui batasan akhir besaran daya listrik per 1 phase.

Jadi, pemahaman istilah phase pada instalasi listrik yang dipasang oleh PLN dapat dikatakan sebagai pengadaan arus listrik positif oleh pihak PLN pada Instalasi listrik satu phase-input dari PLN yang terpasang di bangunan rumah tinggal akan menghasilkan keluaran satu phase juga (satu arus positif). Namun demikian, jika kita hendak menggunakan lebih dari satu arus positif di dalam rumah (mis. bangunan bertingkat), keluaran satu arus positif ini dapat dipecah menjadi beberapa arus positif. Caranya dengan menggunakan beberapa unit MCB yang dikumpulkan dalam satu kotak dinamakan box MCB. Beberapa unit MCB ini dihubungkan satu dengan lainnya menggunakan potongan kawat tembaga. Kemudian, salah satu dari unit MCB tersebut dihubungkan dengan arus positif yang terdapat pada kabel keluaran meteran PLN. Maka, arus listrik positif akan mengalir ke setiap unit MCB melalui perantaraan potongan kawat tembaga yang terhubung di setiap MCB.

Dengan demikian, setiap unit MCB akan memiliki keluaran arus positif berdasarkan kapasitas yang dimiliki oleh setiap unit MCB itu sendiri. Seperti itulah pemahaman dari istilah phase-output, yaitu arus listrik positif keluaran dari meteran PLN sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Jadi, walau pun ada penambahan kata “input” atau “output” di belakang kata phase, keduanya tetap mengacu pada pengertian arus listrik “positif”. Penambahan kedua kata tersebut bertujuan hanya untuk mempermudah pemahaman sebaran arus listrik positif sesuai dengan tempat pemasangannya. Phase-input untuk menyatakan arus listrik “positif” pada jalur kabel mulai dari tiang listrik ke meteran di rumah (bagian PLN). Sedangkan phase-output untuk menyatakan arus listrik “positif” pada jalur kabel dari box MCB ke dalam rumah.

Terdapat satu karakteristik utama dari pasokan listrik arus bolak-balik atau AC yang memerlukan penjelasan, yaitu: “fase”. Pada dasarnya pasokan listrik AC dibagi kedalam sirkuit satu fase dan tiga fase. Sirkuit AC satu fase memiliki dua buah kawat yang dihubungkan ke sumber listrik. Tidak seperti sirkuit DC yang arah arus listrik nya tidak berubah, maka dalam sirkuit AC arah arus berubah berkali-kali tiap detiknya tergantung pada frekuensi pasokan. Listrik 220 volt (V) yang dipasok ke rumah kita merupakan listrik AC satu fase dan memiliki dua buah kawat: ‘ aktif’ dan ‘ netral’ . disitulah kejelasan dari instalasi listrik fasa.

Jaringan Peer To Peer

Ketika listrik ditemukan, otomatis perangkat elektronik yang memanfaatkan tenaga listrik tersebut, semakin banyak. Salah satunya komputer. Jaringan komputer sejak ditemukan, dan dalam perkembangannya, memiliki berbagai macam jenis. Salah satunya adalah jaringan peer-to-peer yang merupakan salah satu model jaringan komputer yang terdiri dari dua atau beberapa komputer, dimana setiap station atau komputer yang terdapat di dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Bahkan untuk membuat jaringan peer-to-peer dengan dua komputer, kita tidak perlu menggunakan hub atau switch, namun cukup menggunakan 1 kabel UTP yang dipasangkan pada kartu jaringan masing-masing komputer. Dalam sistem jaringan ini, yang diutamakan adalah sharing resource dan service, seperti penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Misalnya pemakai komputer 1 dapat memakai program yang dipasang di komputer 2, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan. Jaringan peer-to-peer pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi Peer to peer memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.

Jaringan komputer peer-to-peer juga sering disebut dengan workgroup. karena arti workgroup mempunyai konotasi yaitu kolaborasi tanpa adanya pusat kontrol (server). Peer-to-peer dapat dibangun hanya dengan sistem operasi yang terinstall di dalam komputer dan tersambungnya beberapa komputer secara fisik. Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus, semua komputer dapat berfungsi sebagai klien dan server secara bersamaan. Pengguna masing-masing komputer bertanggung jawab terhadap administrasi resource komputer, seperti membuat nama user, menentukan yang akan di-share, menandai ijin akses bagian share tersebut, dan yang lainnya. Tiap-tiap user juga bertanggung jawab melakukan backup data pada komputer masing-masing. Sistem jaringan ini dapat digunakan di rumah atau di kantor. Pemakai komputer yang memiliki sebuah komputer lama dan sebuah komputer baru, tidak perlu membuang komputer lamanya. Dengan memasang kartu jaringan (netword card) pada komputer tersebut, maka kedua komputer dapat dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan.

Peer to peer
Peer to peer

Jaringan peer-to-peer ini mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik utama jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit. Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade 1990-an, di saat pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan menggunakan metode peer-to-peer menggunakan program Napster yang menuai kritik pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta pengguna di seluruh dunia, pada saat itu dituntut oleh para pekerja industri musik. Pada saat itu peluncuran musik di internet memang belum ada. Karena dinilai tidak sejalan dengan pemasaran yang berlaku saat itu. Adapun kelebihan jaringan peer-to-peer adalah: Implementasinya murah dan mudah, Tidak memerlukan software administrasi jaringan khusus, dan Tidak membutuhkan administrator jaringan. Namun, kekurangan dari jaringan peer-to-peer adalah: Tidak cocok digunakan untuk jaringan dalam skala besar, karena administrasi menjadi tidak terkontrol, Tiap user harus dilatih untuk menjalankan tugas administratif agar dapat mengamankan komputernya masing-masing, Tingkat keamanannya rendah, dan Semakin banyak yang dishare, akan mempengaruhi kinerja komputer.

 

Jaringan Listrik Rumah Sakit

Instalasi listrik adalah suatu bagian penting yang terdapat dalam sebuah bangunan gedung, yang berfungsi sebagai penunjang kenyamanan penghuninya. Di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antara lain PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik). Maka dari itu perencanaan sistem istalasi listrik pada suatu bangunan haruslah mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 dan Undang-Undang Ketenaga Listrikan 2002. Pada jaringan listrik rumah sakit biasanya membutuhkan energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu pendistribusian energi listriknya harus diperhitungkan sebaik mungkin agar energi lisrik dapat terpenuhi dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perencanaan sistem instalasi listrik rumah sakit ini selain disuplai dari PLN juga akan menggunakan suplai genset sebagai daya cadangan ketika sumber dari PLN mengalami gangguan. Untuk suplai genset dapat dioperasikan secara otomatis. Kapasitas genset disesuaikan dengan tipe rumah sakit tersebut. Pengadaannya pun saat ini dapat disesuaikan dengan ketersediaan anggaran, jika cukup anggaran dapat membeli unit genset baru, apabila anggaran tidak mencukupi dapat dengan cara sewa dari perusahaan penyedia jasa sewa genset.
Genset diperlukan suatu sistem yang mampu mengatur penyaluran tenaga listrik, sehingga bila salah satu sumber jaringan listrik mengalami gangguan, maka dapat diambil alih oleh sumber lain (genset). Pada saat sumber PLN mengalami gangguan secara otomatis genset akan mengambil alih supply PLN ke supply genset. Sebaliknya, apabila sumber PLN sudah normal kembali, maka unit alat tersebut secara otomatis akan mengembalikan suplai dari genset ke PLN. Alat yang dapat mentransfer kedua sumber listrik tersebut disebut sebagai Automatic Main’s Failure (AMF). Suplai energi listrik untuk rumah sakit ini menggunakan sistem 3 phasa dengan tegangan suplai 220 / 380 V, sehingga perlu dilakukan pembagian kelompok beban, hal ini bertujuan untuk:

  1. Menjaga keseimbangan beban pada tiap phasa.
  2. Melokaslisir gangguan yang timbul dengan tidak mempengaruhi kerja sistem secara keseluruhan.
  3. Mempermudah dalam pemasangan, pemeriksaan, pengoperasian dan perbaikan.
  4. Jika ada gangguan pada satu kelompok, maka kelompok lain tetap tidak akan terpengaruh gangguan tersebut.

Sebagai contoh misalkan daya total pada rumah sakit 400 KWatt, maka daya terpasang dikalikan faktor beban (0,75) sebesar 300 KVA, sehingga daya yang dibutuhkan dari PLN untuk penyambungan sebesar 300 KVA. Untuk meningkatkan kenyamanan dan kehandalan sistem kelistrikan di rumah sakit ini, maka suplai daya listriknya selain sumber listrik dari PLN juga dilengkapi dengan generator listrik cadangan sebesar 400 KVA, genset ini mensuplai yang mempunyai total beban 300 KWatt, dengan pengoperasian atomatis.

Acuan instalasi listrik medis dapat dilihat dibawah ini:

  1. SNI 04-0225-200 (PUIL 2000)
  2. Peraturan mentri kesehatan RI No:2306/MENKES/PER/XI/2011 tentang persyaratan teknis instalasi elektrikal rumah sakit
  3. IEC 60364-7-710 Requirements for Special or location Medical Location

Peraturan mentri no: 0045 tahin 2005 Tentang instalasi ketenaga listrikan & Peraturan mentri no: 0046 Tahun 2006 tentang perubaan Permenkes 0045 tahun 2005 Mengatur tentang perenanaan pemasangan, pengamanan, pemeriksaan dan pengujian serta uji layak operasi.

Persaratan energi listrik di rumah sakit

  1. Kapasits harus sesuai dengan yang dibutuhkan
  2. Kualitas arus tegnangan frekwensi baik
  3. Kehsndalan system jaringan tinggi
  4. Keamanan kemanfaatan nya terjamin
  5. Mengutamakan hemat energi

Pengamanan beban di rumah sakit

  1. Kebutuhan maksimum dan keragaman
  2. Lokasi medik
  3. Supply
  4. Pembagian instalasi
  5. Kompatibilitas

Pengamanan lokasi medik

Lokasi medik dimaksudkan untk tempat diagnose perawatan pemantauan pasien, maka dibutuhkan proteksi tambahan dan memilliki standar khuhusus dalam penggunaannya sesuai puil 2000 Pembagian lokasi medik berdasar puil 2000 Klasifikasinya

  1. Kelompok Satu (1)

Dalam kelompok ruangan ini terputsnya tegangan listrik tidak membahyaan pasien, operator, maupun peralatan Karena dapat di ulangi atau perawatan pasien mungkin untuk dihentikan

  1. Kelompok 1E

Instalasi listrik dalam penggunaannya terdapat toleransi terputusnya tegangan kurang dari 10 detik, jika instalasi listrik gagal atau sumber utama mati maka harus memindhkan kesupply khsusus (generator)

  1. Kelompok 2E

Untuk ruangan dimana Pemeriksaan tidak dapat di ulangi, kegagalan instalasi/terputus daya tidak dapat di toleransi. Pada ruangan ini membutuhkan ups/battery sebagai backup jika listirk mati maka peralatan tetep mendapat sumber tegangan dari battery contoh untuk kamar operasi.

Pengamanan Terhadap Bahaya Listrik

  1. Bahaya sentuh langsung

Bahaya sentuhan pada bagian yang aktif/ konduktor yang bertegangan

Tegangan sentuh yang di izinkan

Tegangan  Maksimum Waktu
<50
50 5
75 1
90 0,5
110 0,2
150 0,1
220 0,05
380 0,03

Terdapat juga jaringan instalasi listrik rumah sakit (pada instalasi peralatan radiologi). Sarana dan prasarana ditujukan agar terselenggaranya pelayanan radiologi yang aman; fektif; efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta dimungkinkannya petugas UPF Radiologi bekerja dengan nyaman dan tertib.

KELISTRIKAN RADIOLOGI

Yang dimaksud dengan sistim kelistrikan untuk bagian radiologi adalah mencakup :

– Penyediaan daya listrik

– Pengaturan daya listrik

– Pengamanan penggunaan daya listrik untuk peralatan

Sistim kelistrikan tersebut perlu diterapkan disetiap rumah sakit mengingat karakteristik penggunaan daya listrik yang spesifik dari peralatan radiologi. Peralatan radiologi tersebut

menggunakan daya listrik yang besar dengan waktu yang singkat, dan sangat mempengaruhi penggunaan listrik untuk peralatan medik yang sensitif terhadap perubahan tegangan pada jaringan listrik rumah sakit.

 

Jaringan Listrik Interkoneksi

Jaringan listrik adalah sistem yang digunakan untuk mengalirkan, atau mendistribusikan tenaga listrik, terdapat banyak sistem jaringan listrik. Salah satunya adalah sistem interkoneksi. Sistem interkoneksi, atau jaringan listrik interkoneksi adalah suatu sistem tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pusat listrik atau Pembangkit listrik dan beberapa gardu induk yang saling terhubung, atau dalam istilah ini “Terinterkoneksi” antara satu dengan yang lain melalui sebuah saluran Transmisi dan melayani beban yang ada pada semua gardu induk yang terhubung. Sebuah sistem interkoneksi yang terdiri dari sebuah PLTA, sebuah PLTU, sebuah PLTG, dan sebuah PLTGU serta 7 buah GI yang satu sama lain dihubungkan oleh saluran transmisi. Di   setiap GI terdapat beban berupa subsistem distribusi. Secara listrik, masing-masing subsistem    distribusi tidak terhubung satu sama lain. Dalam sistem interkoneksi, semua pembangkit perlu dikoordinir agar dicapai biaya pembangkitan yang minimum, tentunya dengan tetap memperhatikan mutu serta keandalan. Mutu dan keandalan penyediaan tenaga listrik menyangkut frekuensi, tegangan, dan gangguan.

Demikian pula masalah penyaluran daya yang juga perlu diamati dalam sistem interkoneksi agar tidak ada peralatan penyaluran (transmisi) yang mengalami beban lebih. Sistem yang terisolir adalah sistem yang hanya mempunyai sebuah pusat listrik saja dan tidak ada interkoneksi antar pusat listrik serta tidak ada hubungan dengan jaringan umum (interkoneksi milik PLN). Sistem yang terisolir  misalnya terdapat di industri pengolah kayu yang berada di tengah hutan atau pada pengeboran minyak lepas pantai yang berada di tengah laut. Pada sistem yang terisolir umumnya digunakan PLTD atau PLTG. Pada Sistem yang terisolir, pembagian beban hanya dilakukan di antara unit-unit pembangkit di dalam satu pusat listrik sehingga tidak ada masalah penyaluran daya antar pusat listrik seperti halnya pada sistem interkoneksi. PLN juga mempunyai banyak sistem yang terisolir berupa sebuah PLTD dengan jaringan distribusi yang terbatas pada satu desa, yaitu pada daerah yang baru mengalami elektrifikasi. Operasi   pembangkitan, baik dalam sistem interkoneksi maupun dalam sistem yang terisolir,  memerlukan perencanaan pembangkitan terlebih dahulu yang di antaranya adalah:

  • Perencanaan Operasi Unit-unit Pembangkit.
  • Penyediaan Bahan Bakar.
  • Koordinasi Pemeliharaan.
  • Penyediaan Suku Cadang.
  • Dan lain-lain.

Dalam jaringan listrik interkoneksi bisa terdapat puluhan unit pembangkit dan  juga puluhan peralatan transmisi seperti transformator dan pemutus tenaga (PMT). Semua unit pembangkit dan peralatan ini memerlukan pemeliharaan dengan mengacu kepada petunjuk pabrik. Tujuan pemeliharaan Unit Pembangkit dan Transformator adalah: Mempertahankan efisiensi, Mempertahankan keandalan, dan Mempertahankan umur ekonomis. Pemeliharaan unit-unit pembangkit perlu dikoordinasikan agar petunjuk pemeliharaan pabrik dipenuhi namun daya pembangkitan sistem yang tersedia masih cukup untuk melayani beban yang diperkirakan. Pengembangan sistem jaringan terpadu meliputi sistem interkoneksi pusat-pusat pembangkit tenaga listrik yang ada serta membangun sistem transmisi dari pusat pembangkit ke gardu induk. Pada saat ini interkoneksi di Indonesia baru dilaksanakan di Pulau Jawa, yaitu dengan sistem tegangan tinggi (75 kV dan 150 kV) serta tegangan ekstra tinggi (500 kV) yang menghubungkan beberapa PLTA dan PLTU yang terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu antara pusat pembangkit di Suralaya, Saguling, Semarang, Gresik dan Paiton. Sedangkan sistem distribusi (penyaluran) di Indonesia saat ini menggunakan tegangan 20 kV untuk primer dan 220/380 V untuk sekunder dengan frekuensi 50 Hz.

Jaringan listrik interkoneksi secara terpadu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan suplai tenaga listrik, agar pada saat terjadi gangguan pada salah satu pusat pembangkit tidak terlalu berpengaruh pada konsumen. Sebagai contoh gangguan adalah pada PLTA yang sangat dipengaruhi oleh debit air, tandon air, limpahan dan daya muatnya. Sedangkan pada PLTU gangguan dapat berasal dari efisiensi kerja ketel uap, turbin dan sistem peralatan lainnya. Sistem interkoneksi dan transmisi tersebut sering pula dinamakan dengan sistem Saluran Udara Tegangan (Ekstra) Tinggi yang sering disingkat dengan SUTET. Sistem interkoneksi dan transmisi tersebut saat ini memang harus dilakukan agar sistem jaringan terpadu dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga listrik dapat dicapai. Namun dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang masalah keselamatan kerja dan keselamatan lingkungan, maka masalah interkoneksi dan transmisi (SUTET) dengan tegangan tinggi atau ekstra tinggi menjadi suatu persoalan yang harus diperhatikan dengan cermat apabila jaringan tegangan tinggi tersebut melewati daerah permukiman.

 

Jaringan Listrik Bandara

Pernahkah anda bepergian dengan pesawat? Bila iya, maka bandara, bandar udara, atau airport, pasti sudah tidak asing lagi bagi anda. Bila melihat bandara, banyak sekali alat listrik yang diperlukan agar bandara dapat beroperasi dengan benar, bahkan bila kita lihat, jika tidak ada listrik, mungkin tidak akan ada bandara. Bagaimanakah jaringan listrik, atau instalasi listrik di bandara?. Sistem kelistrikan bandara, atau jaringan listrik bandara. jaringan listrik bandara adalah segala sesuatu yang menyangkut distribusi listrik pada suatu bandara dari supply listrik, atau sumber listrik seperti PLN dan Genenrator, menuju ke semua peralatan listrik yang membutuhkan tenaga listrik di bandara. Sistem listrik bandara berbeda dengan sistem listrik PLN karena pada sistem listrik PLN dihasilkan kestabilan tegangan sedangkan pada listrik bandara dihasilkan kestabilan arus. Perbedaan ini dikarenakan sebagian besar peralatan listrik yang ada di bandara membutuhkan supply arus, atau pasokan listrik yang konstan.

Gambar Airport
Gambar Bandara

Terdapat banyak sekali peralatan listrik yang digunakan di bandara, maka dari itu peralatan tersebut membutuhkan pasokan tenaga listrik dengan arus yang stabil, peralatan – peralatan di bandara tersebut diantaranya adalah pembangkit dan Jaringan Listrik Bandar Udara , yaitu penyedia tenaga listrik yang diperlukan bandar udara. Peralatan-peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :

  • Sistem listrik Bandar Udara

Sistem tenaga listrik di bandar udara pada umumnya terdiri dari empat unsur yaitu pembangkit, transmisi, distribusi dan pemakai tenaga listrik. Transmisi digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit ke pusat-pusat beban sedangkan distribusi digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari pusat beban ke masing-masing pemakai tenaga listrik.

  • Genset dan sistem kontrol

Generator Set (Genset) adalah Suatu pembangkit listrik tenaga diesel yang digunakan di Bandar Udara sebagai catu daya cadangan bila terjadi pemadaman aliran listrik PLN sedangkan sistem kontrol yang digunakan adalah ACOS (Automatic Changeover Switch) , suatu alat untuk menghidupkan genset dan pengambil-alihan beban secara otomatis dari PLN ke Genset saat terjadi aliran listrik PLN padam atau sebaliknya saat PLN hidup (ON) kembali dan pengambilan-alihan beban dari genset ke PLN dan kemudian genset mati secara otomatis.

  • Uninterruptable Power Supply (UPS)

UPS adalah Sistem catu daya listrik yang dapat memberikan tenaga listrik secara independen dalam jangka waktu tertentu tanpa harus adanya sumber catu daya primer atau sekunder atau sumber catu daya tersebut sedang dalam gangguan.

  • Penangkal petir

Suatu alat yang memberikan pengamanan peralatan terhadap sambaran petir langsung ataupun tak langsung yang terjadi pada daerah dimana peralatan tersebut berada, atau terpasang serta melindungi peralatan tersebut dari dampak kerusakan yang ditimbulkan sehingga terjaminnya kontinuitas pelayanan operasional yang ada dibandara.

Selain bagian Pembangkit dan Jaringan Listrik Bandar Udara, ada juga bagian Peralatan Elektromekanikal dan Instalasi Listrik Bandar Udara. Peralatan Elektromekanikal dan Instalasi Listrik Bandar Udara , yaitu Penyedia Elektromekanikal dan Instalasi yang dibutuhkan bandar udara. Peralatan-peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :

  • Instalasi penerangan gedung, parkir dan jalan

Lampu yang dipasang pada gedung, areal parkir kendaraan pengunjung, jalan akses dan tempat-tempat lain yang memerlukan penerangan yang berada di areal bandara.

  • Air Conditioning

Suatu sistem yang menjalankan suatu proses mengkondisikan udara ruangan sehingga mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.

  • Traction equipments

Peralatan yang berfungsi memberikan kelancaran dan kenyamanan para pengguna jasa di terminal bandar udara dan gedung operasi keselamatan penerbangan. Peralatan tersebut meliputi garbarata, escalator, elevator, conveyor dll.

  • Apron Flood Light

Lampu yang dipasang di sekitar apron dengan syarat-syarat tertentu untuk menerangi wilayah apron apabila apron memerlukan penerangan.

  • Wind directional indicator light

Lampu yang menunjukkan letak wind sock pada area dekat runway. Wind sock adalah suatu alat yang terbuat dari parasut maupun bahan lain, yang berguna untuk mengetahui arah angin di area tersebut. Adapun cara pemasangannya adalah windsock ini diikatkan pada sebuah tiang dalam ruangan, atau lapangan terbuka di mana angin bisa leluasa bertiup.

  • Landing direction indicator

Lampu penunjuk arah pendaratan berbentuk huruf “T” yang dapat dikontrol arahnya dengan menggunakan motor

Itulah hal hal yang perlu diketahui tentang jaringan listrik bandara. Terima kasih sudah membaca artikel saya ini. jangan lupa baca artikel saya yang lain.

 

Alat Listrik Yang Terbuat Dari Aluminium

Selamat datang kembali di artikel saya, kali ini kita akan membahas alat listrik yang terbuat dari aluminium, sebelumnya mari pahami bahwa aluminium adalah merupakan logam yang lembut dan ringan, dengan warna keperakan yang pudar, oleh karana kehadiran lapisan pengoksidaan yang nipis yang terbentuk apabila didedahkan kepada udara, tak bermagnet, dan mempunyai kekuatan tegangan sebanyak 49 megapascal (MPa) dan 700 Mpa. Aluminium banyak terdapat  dalam kulit bumi, yaitu sekitar 7,6 %. Dengan presentase material sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon, serta merupakan unsur logam yang paling melimpah. Namun, Aluminium tetap merupakan logam yang mahal karena pengolahannya yang sukar. Mineral aluminium yang bernilai ekonomis adalah bauksit yang merupakan satu-satunya sumber aluminium. Kriloit digunakan pada peleburan aluminium, sedang tanah liat banyak digunakan untuk membuat batu bata, keramik. Di Indonesia, bauksit banyak ditemukan di pulau Bintan dan di tayan (Kalimantan Barat).

Berdasarkan keterangan di atas, ada beberapa kegunaan lain dari aluminium antara lain sebagai berikut:

  • Sektor industri otomotif
  • Sektor pembangunan Perumahan
  • Sektor Industri listrik

Banyak alat listrik yang terbuat dari almunium, diantaranya kabel, untuk penghantar listrik. Aluminium bertindak sebagai konduktor yang sangat baik bagi penghantar listrik dan panas, dan tidak bersifat magnetik, atau non-magnetik. Ketika aluminium terkena udara, lapisan tipis aluminium oksida terbentuk pada permukaan logam. Hal ini untuk mencegah korosi dan berkarat. Aluminium juga mudah di tarik,ditempa dan di gulung. Karakteristik penting lainnya dari aluminium termasuk kepadatan rendah (yang hanya sekitar tiga kali lipat dari air), daktilitas (yang memungkinkan untuk ditarik ke dalam kawat), dan kelenturan (yang berarti dapat dengan mudah dibentuk menjadi lembaran tipis). Perkembangan terbaru dalam teknologi aluminium adalah produksi busa aluminium dengan menambahkan senyawa khusus ke aluminium cair sehingga melepaskan gas hidrogen. Aluminium cair harus dikentalkan terlebih dahulu dengan menambahkan oksida aluminium atau serat silikon karbida. Hasilnya adalah busa padat aluminium yang digunakan dalam terowongan lalu lintas dan pesawat ruang angkasa.

Alat listrik yang terbuat dari alumunium antara lain adalah:

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara, atau tiang berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam, keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam, keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.

Alumunium memang kebanyakan digunakan untuk penghantar listrik, karena itu memang kebanyakan alumunium digunakan untuk konduktor kabel. Namun sebenarnya masih banyak lagi alat listrik yang terbuat dari alumunium. Sampai disini artikel saya dengan judul alat listrik yang terbuat dari alumunium. Sampai jumpa di artikel saya lainnya. Salam sejahtera..

 

Kawat Wire

Aksesoris atau alat – alat yang terbuat dari kawat pertama kali diperkenalkan oleh Bangsa Mesir Kuno, sekitar 5000 tahun sebelum masehi, dan berkembang semakin pesat di sekitar 3000 tahun SM. Di masa itu jenis logam yang sering digunakan adalah emas dan tembaga. Emas menjadi jenis yang dikenakan oleh keluarga kerajaan dan kalangan priyayi pada masa itu. Sementara tembaga digunakan dari massa ke massa karena harganya lebih terjangkau, dan relatif mudah didapatkan. Sementara, bahan berupa Perak tampaknya cukup langka pada waktu itu. Mungkin salah satu potongan perhiasan Mesir kuno paling ikonik adalah kalung berbentuk dasi. Perhiasan ini konon terbuat dari tembaga dan emas foil, yang ditemukan di sebuah situs pemakaman seorang pria Mesir yang diperkirakan dibuat di 5000-6000 tahun SM. Pada zaman sekarang aksesoris dari kawat biasa disebut kawat wire, dan proses membuat karya seni dari kawat adalah wire working. Seperti Aksesoris mesir kuno yang ditemukan 5000 SM Dibawah ini:

Aksesoris mesir kuno yang ditemukan 5000 SM
Aksesoris mesir kuno

Ada Macan-Macam Bahan Dasar Kawat Wire Working. Diameter kawat biasanya diukur dalam satuan inci atau milimeter dalam pengukur. Pengukur ketebalan kawat berkisar dari 0 sampai sekitar 50; semakin kecil angkanya, maka semakin tebal kawat. Misalnya, kawat 16-gauge sedikit lebih tipis dari gantungan baju, sementara 30-gauge kawat hampir mirip dengan benang.

Mengenal Keragaman Kawat untuk craft

  • Gold Filled, adalah kuningan yang dilapisi emas 14kt. Kawat jenis gold filled ini biasanya lebih tebal dibandingkan daripada gold plated.
  • Sterlingsilver, adalah jenis kawat yang terbuat dari bahan dasar perak. Perak yang dicampur tembaga dengan komposisi 92.5%/7.5% dinamakan perak tulen atau lebih dikenal dengan istilah sterlingsilver.
  • Brass, adalah kawat kuningan, biasanya campuran antara tembaga dan zinc/seng. Kalau kandungan tembaganya lebih banyak, maka warnanya akan semakin mendekati keemasan.
  • Cooper, atau kawat tembaga. kawat jenis ini mudah sekali teroksidasi dan berubah warna. Untuk memperlambat proses oksidasinya kawat jenis ini bisa dikasih pelapis semacam lapisan email atau akrilik. Sebaiknya simpanlah aksesoris tembaga di tempat yang kering dan terpisah dari barang lainnya. Harga kawat jenis ini relatif sangat terjangkau, cocok bagi handycrafter pemula yang masih ingin mencoba bereksperimen dengan kawat. walaupun jenis kawat ini relatif aman di kulit, namun jangan lupa untuk mencuci tangan setiap habis menggunakan kawat ini.
  • Coated Wire atau craft wire, nerupakan kawat tembaga berlapis yang terdiri banyak varian warna dan ukuran, cenderung lunak dan mudah dibentuk.

Kawat wire biasa digunakan pada beberapa jenis wire working, atau karya seni dari kawat, membuat berbagai aksesoris juga dapat dibedakan dari jenis kawat wire yang dipakai, bisa jenis kawat tembaga, ataupun jenis kawat alumunium. Kawat aluminium ini memiliki tekstur yang lebih lunak dan variasi warna yang beragam, namun bukan berarti kawat jenis tembaga tidak ada jenis corak warna yang lain, tetapi kawat jenis alumunium memang lebih mudah untuk ditemukan. Terdapat banyak corak warna untuk jenis kawat alumunium, ada warna hitam legam ukuran 1mm, maupun warna – warna cerah lainnya seperti yang ada pada gambar di bawah ini :

kawat jenis alumunium
kawat jenis alumunium

(dari kiri ke kanan : orange, kuning, emas bakar, pink, biru dan silver)

Kawat Alumunium yang di jual terdiri dari 2 ukuran
Kawat Alumunium ukuran 1 mm  Rp 10.000/5 meter
Kawat Alumunium ukuran 1.5 mm Rp 15.000/5 meter.
dengan pilihan warna kawat yang bisa dilihat pada gambar sebelumnya.